Belajar Bahagia dan Ikhlas dari Hal Kecil

Source : Unplash

Bahagia, kadang berasal dari hal kecil.

Saat diberi waktu luang menikmati indahnya pagi, di sela-sela menyapu halaman rumah sambil memandangi langit yang cerah, burung berkicau, udara segar, melihat bunga bermekaran indah, tumbuhan sekitar tumbuh. Ditambah lagi sekarang menyaksikan bebek-bebek berkejar-kejaran. Mereka unik, lucu juga ternyata, kadang gemas melihat mereka seperti berantem eh ternyata bukan berantem. Ahh asyiknya berlanjut menyeruput kopi sambil menikmati view di pekarangan rumah. Alhamdulillah karena masih mampu melihat keindahan di suatu pagi yang syahdu, indah sekali.

Ikhlas juga demikian, kadang berasal dari hal kecil.

Saat mengikhlaskan antrian toilet ke teman yang lebih membutuhkannya, karena diri masih bisa menahannya.

Saat mengikhlaskan pesanan makanan yang salah, meski penjualnya menawarkan digantikan.

Saat mengikhlaskan waktu yang hilang karena yang ditemui mendadak membatalkan agenda karena ada kepentingan yang mendesak.

Dari hal-hal kecil ini, ada saja yg masih kesulitan bahagia.

Ada juga yang masih kesulitan mengikhlaskan.

Kita kah?

Sepertinya kita harus belajar dan memikirkan, ikhlas jenis apa yang selama ini kita ‘rasa’ lakukan. Begitu pun bahagia “apa yang membuatmu bahagia?.” Apa engga perlu dipikirkan yaa karena ikhlas dan bahagia itu bagian dari spontanitas?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *