
Tepat pada malam menuju tahun baru 2022, tiba-tiba aku terisak-isak saat meluangkan waktu untuk bermuhasabah. Kali pertama aku melakukannya karena merasa perlu. Tahun 2021 juga kali pertama merasakan hidup dengan penuh kesadaran.
Tahun 2021 banyak sekali hal yang pertama kali dalam hidup untuk kulakukan; mencerna ilmu-ilmu yang bertebaran di lingkungan, obrolan dalam pertemuan, juga momen-momen yang di luar dugaan, mengambil keputusan, mengetahui apa yang dipertanggungjawabkan, mengendalikan diri dengan menekan ego dari segala yang diinginkan. Sebab sadar bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa kita miliki.
Kalau dipikir-pikir bener juga sih, bukan kehidupan kalau sebatas ada kebahagiaan. Bahkan saat kita dalam kondisi bahagia pun ada ujian; kita diuji apakah kita tetap bisa bersyukur atau tidak, entah dengan rasa kecewa maupun rasa bahagia.
Seringkali dalam hidup, Kita memiliki banyak keinginan dan harapan. Namun, ketika ada satu atau beberapa keinginan yang tidak tercapai, rasanya dunia seakan runtuh. Merasa gagal dan teramat kecewa. Kita lupa bahwa Kita telah berhasil mencapai sebagian lainnya.
Bagaimana jika kita balik cara pandang kita terhadap pencapaian yang ada? bukan melihat dari hal yang tidak tercapai, tapi proses yang telah kita lalui dalam perjalanan mencapainya. Bukan berfokus pada nikmat yang hilang, namun mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.
Setiap kita mungkin telah mencapai hal-hal berharga, apabila bagimu tidak coba pikirkan lagi barangkali ada nikmat Allah yang terselip namun tak kita sadari karena cenderung dominan ego dari segala yang diinginkan.
Itulah hidup. Kalau semua yang Kita mau harus tercapai, lalu dari mana kita belajar sabar dan syukur?