Bermula dari tahun 2020, saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di Pati bersamaan dengan masa pandemi Covid’19. Saat itu kondisi mentalku sedang tidak baik mungkin dikarenakan suasana waktu itu yang terasa mencekam, kebetulan kost saya dekat dengan jalan raya yang menjadi akses utama transportasi jadinya sering mendengar suara sirine dan walaupun kantor saat itu memberlakukan sistem kerja yang sehari wfh dan hari besoknya wfo setiap hari merasakan perasaan was-was karena satu persatu orang di kantor terinfeksi Covid’19. Begitupun kamar di sebelah kamar kost satu persatu harus menjalani ishoma.
Mengingat kondisi semasa itu terasa sekali bahwa diri ini tidak baik-baik saja, kondisi kost yang sepi dan tidak bisa bertemu dengan teman-teman membuat saya sering overthinking. Jadi waktu itu bukan capek fisik yaa tapi capek pikiran, karena jam operasional kerja pun berkurang. Mengantisipasi overthinking dengan menerima project Social Media Management jadi tiap malam tuh saya juga mengerjakan job lainnya.
Saya menceritakan keadaan sebenarnya pada orang tua, tentang kecemasan dan kekalutan yang terjadi dan terpikir olehku untuk berpindah ke rumah saja tapi harus mendapat kerja dulu di Pati. Saya pun menceritakan kondisi waktu itu ke teman yang ada di Pati, dikirimin poster lowongan kerja dari Instagram yang tertulis bahwa sedang membutuhkan Social Media Specialist. Pas banget dengan bidang yang sedang digeluti.
Keterima kerja di Rumah Katun Babana, besoknya saya langsung boyongan ke Pati.
Mulai bekerja, first impression saya mengira kantor ini hanya memperkerjakan akhwat karena tidak terlihat laki-laki disitu, semua perempuan disini memakai rok maupun gamis dan masuk ruangan disambut dengan lantunan lagunya Maher Zain dan shalawat.
Sosok Mba Sima.
Perkenalkan sosok menginspirasi yang biasanya saya panggil Mba Sima, sosok ramah yang perjalanan karirnya sangat menginspirasi. Kerja keras Mba Sima mengantarkan hingga membawa Rumah Katun Babana menjadi seperti sekarang yang memiliki online shop dan tiga cabang offline store Kain di Pati. Selain menjadi pebisnis yang membuat saya salut dan terinspirasi adalah Mba Sima juga seorang ibu yang patut diacungi jempol dan dijadikan inspirasi karena pola asuh dan cara berkomunikasi dengan anak-anaknya. Lalu juga manajemen waktunya yang bisa mengatur waktu untuk bisnis dan keluarganya.
Ada banyak hal baik yang saya pelajari saat bekerja disana.
Terkadang saat masuk kerja saya merasa disana tempat healing karena sering terhibur dengan candaan teman-teman saat bekerja. Berlangsung hingga setahun saya mendapati diri saya menjadi lebih baik secara mental, sudah jarang overthinking lagi soalnya disini tuh berasa kayak terapi juga. Di saat down, ditanya mba Sima “are you okay?” dan ada sesi deep talk, jadinya setelah itu perasaan menjadi membaik dan memulihkan mood lagi menjadi bersemangat bekerja.
“Apapun kalau dikerjakan dengan santai dan ikhlas akan terasa lebih ringan,”
Kata yang menenangkan dari Mba Sima yang selalu saya ingat hingga saat ini, meski belum sepenuhnya mengamalkannya tapi kata itu selalu menjadi pengingat untuk saya.
Menemukan Potensi Diri
Menjadi sadar dengan kapasitas diri ini dan akhirnya menemukan apa yang menjadikan diri saya ini bersemangat dan memiliki energi lebih. Saya mulai mengetahui ternyata diri ini suka belajar dan mengulik hal-hal baru yang berkaitan dengan strategi marketing dan fashion, suka membuat konsep dan menghasilkan ide tentang advertising jadi saya sangat bersemangat tuh apabila mulai memikirkan strategi advertising-nya mulai dari visual hingga taglinenya.
Mba Sima seperti layaknya seorang kakak
Biasanya owner lebih seringnya menakutkan dan terasa ada batasan dengan karyawannya. Mba Sima berbeda, seperti seorang kakak yang menenangkan dan sering memberi wejangan-wejangan yang bermanfaat bahkan disaat saya mau resign untuk menikah beliau pun memberi wejangan tentang pernikahan. Jadi sebenarnya saya banyak belajar parenting dan rumah tangga dari beliau.
Belajar bisnis sesuai fiqh
Baru mengetahui ternyata dalam penentuan strategi Sale produk yang ada syarat-syaratnya itu juga sebaiknya sesuai dengan hukum islam. Dari situ pun baru tahu apabila menjalankan bisnis pun harus tetap menjadikan hukum islam menjadi pedoman karena pedoman yang sudah ada ini semuanya bertujuan untuk kedua pihak tidak ada yang dirugikan.
Nah, gitu deh singkat cerita sosok menginspirasi bagi saya. Jika teman-teman pengen tahu bisnisnya yang mana, bisa klik link di bawah ini yaaa!
Rumah Katun Babana
https://instagram.com/rumahkatunbabana?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Cendana Textile