Setelah sekian lamanya tidak mendaki gunung, rasanya sangat merindu. Rindu dengan bau rumput dan kayu basah serta hawa dinginnya. Sudah tak tahan. Lalu terpikirlah ide untuk kemping di bumi perkemahan yang ada di daerah Kabupaten Semarang.
Dari sekian bumi perkemahan yang ada di Kabupaten Semarang, saya bersama suami dan teman lainnya memilih Bumper Perantunan Semarang. Tanpa persiapan semuanya dadakan, kelar menyiapkan bahan logistik jam sebelas siang, pukul dua sore kami berangkat menuju Perantunan dengan naik motor dari daerah Kedungmundu Semarang. Memerlukan waktu sekitar 1 jam menuju Bumper Perantunan, enaknya jalan di sore hari melewati daerah Bandungan karena hawanya sejuk dan minim polusi.
Perantunan ini merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di kecamatan Bandungan dibentuk dari hasil inisiatif warga setempat yang bergotong royong membangun wisata alam di daerah tersebut. Selain menjadi destinasi wisata, Perantunan adalah salah satu jalur pendakian Gunung Ungaran yang berada di ketinggian 1.290 mdpl. Memang tidak begitu familiar Gedong Songo dan Basecamp Mawar, namun menurut saya Perantunan ini menawarkan pesona alam yang epic. Adanya pepohonan pinus yang rindang dan golden sunrise juga sunset menjadi daya tariknya basecamp Perantunan. Jadi buat orang-orang yang tidak bisa mendaki di gunung Ungaran, kemping di basecamp Perantunan sudah cukup menjadi penawar rasa rindu menanti sunrise.
Untuk menuju Perantunan dari Semarang, kami memilih jalan lewat alun-alun Bandungan, naik menuju arah Susan Spa & Resort lurus terus mengikuti arah jalan sampai menemukan area perkebunan dan naik hingga melaju masuk di loket Bumi Perkemahan Perantunan. Gampang banget kok jalannya. Tinggal nyalain GPS saja atau bisa tanya orang-orang di jalanan pasti tahu.

Jalanan yang mendekati lokasi Bumper Perantunan memang kecil, jadi harus ekstra hati-hati saat berkendara. Kalau nanti mau kesana naik kendaraan roda empat wajib menitipkan di perkampungan warga, sudah disediakan lahan parkir. Menuju lokasi pengunjung bisa menggunakan jasa ojek cukup membayar 15 ribu dan memerlukan waktu sekitar 5 menit.
Kami datang ke Perantunan saat weekend panjang jadi sudah memaklumi jika lahan perkemahannya ada banyak orang hingga anak sekolahan. Di gerbang, kami diminta membayar Rp 20.000 karena camping dan parkir Rp 5.000, bagi yang hanya berjalan-jalan dan berwisata biasa cukup membayar Rp 15.000.
Masuklah kami di Bumi Perkemahan, akhirnya motor kami pakirkan di lahan parkir yang tersedia lalu menggendong carrier ke lokasi camp, sambil tengok sekeliling mencari lokasi yang cukup luas dengan pemandangan yang bagus. Akhirnya kita temukan lokasinya yang benar-benar sepi, tidak banyak polusi cahaya sehingga tidak menghalangi kita saat memandang bintang di langit.

Secepat mungkin kami unpacking dan bangun tenda, kami sengaja membangun tenda menghadap ke timur tujuannya supaya saat membuka tenda langsung dapat pemandangan matahari terbit. Lalu, menyiapkan trangia untuk membuat minuman hangat dan mengeluarkan snack yang kami bawa.

Apa yang lebih enak daripada menjerang air panas untuk menyeduh kopi dan bersantap bersama.
Kami sudah membawa tenda sendiri sehingga tidak mengeluarkan biaya tambahan. Jika teman-teman ingin camping tapi tidak memiliki tenda bisa menyewa disini tenda dengan kapasitas 2 orang dikenai biaya sewa Rp 60.000,- sedangkan tenda kapasitas 4 orang biaya sewanya Rp 80.000,- dan ada juga penyewaan alat masak dan matras. Kalau malas memasak, tidak perlu khawatir karena ada warung makan yang berjejeran di dekat parkiran. Menunya bervariasi mulai dari nasi rames, soto, pecel dan lain-lain. Namun yang paling laku sih sepertinya mie rebus yaa. Kami sih memilih untuk masak sendiri, menu yang sederhana tapi selalu hadir di setiap moment kemping ceria, mie goreng telur.

Alarm pun berbunyi dan saya bergegas membuka resleting tenda. Begitu dibuka, ternyata kali ini saya kurang beruntung karena pemandangannya dilingkupi kabut. Sedikit kecewa namun tidak membuatku menyerah begitu saja, saya mengajak Travelmate, suami untuk keluar tenda dan berjalan-jalan menyusuri sekeliling Perantunan.
Namun, semesta berkata lain.

Menjelang pukul tujuh, kabut mulai menipis sedikit demi sedikit hingga akhirnya termanjakan oleh pemandangan gunung Merbabu, Prau, Sindoro, dan Andong.
Semesta sungguh baik.


Basecamp Perantunan sering dijadikan jalur menuju puncak gunung Ungaran, pendaki hanya butuh berjalan sekitar 3 sampai 5 jam untuk mencapai puncak tertingginya.
Satu yang saya suka disini adalah tempatnya bersih, areanya pun tidak berlumut sehingga aman buat anak-anak berkegiatan disini.
Selain kemping ceria, kita bisa melakukan banyak aktivitas lainnya, favorit saya berkeliling di sekitar basecamp Perantunan sambil mendengarkan gemericik aliran air yang mengalir.
Basecamp Perantunan ini pas sekali untuk liburan keluarga dimana orang tua bisa memperkenalkan si anak untuk menikmati dan beraktifitas di alam bebas. Mengajak mereka belajar, bermain lebih dekat dengan alam.
Bagi kalian yang kurang nyaman tidur di tenda pun masih bisa bermalam disini, menginap di rumah liliput atau rumah kayu yang dilengkapi fasilitas kasur, selimut hangat, kamar mandi pribadi, dan listrik. Khusus rumah kayu ada pemandian air hangatnya.
Hanya sekadar berwisata saja di basecamp Perantunan juga diperbolehkan, teman-teman bisa selfie, berswafoto dengan pemandangan alam yang aesthetic yang cocok untuk menambah koleksi foto di Social Media.

Jadi, kapan kita ke Perantunan? Saya mau banget kembali kesana lagi…
Tips kemping di Basecamp Perantunan :
1. Jika ingin mendirikan camp, bawalah perlengkapan yang lengkap, bawa tenda, sleeping bag, alat masak, dan persiapkan persediaan air yang cukup yaa.
2. Pakailah pakaian yang tebal, jangan pakai sandal jepit karena akan membahayakan kaki apabila tiba-tiba hujan .
3. Ingatlah untuk selalu membawa turun sampah logistik yang kamu bawa yaa. Be a responsible traveler!
Tentunya suami saya tidak lupa mengabadikan moment di basecamp Perantunan. Mau lihat dulu seperti apa basecamp Perantunan? Yuk nonton dulu video Take A Walk at Perantunan Camp Area, Bandungan Kabupaten Semarang.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Wisata Kabupaten Semarang
seru banget sih kemping beginian, aku belum pernah, punya wishlist sama suami dan anak kapan-kapan bisa kemping gini di lembang
Masyaallah, menikmati pemandangan dan suasana yg nyaman dan damai adalah anugrah yg luar biasa. Semarang memang daerah yg menjanjikan untuk selalu didatangi dan didatangi.
Aku udh lama banget gak camping, terakhir camping ke Gunung Bunder waktu anak2 masih SD. Sekarang udah mau kuliah belum sempet nge-camp lagi hihi.
asyiiikk banget ya Mbak, camping seperti ini, mendaki gunung, menikmati keindahan alam.
sejenak meninggalkan hiruk pikuk rutinitas, kembali dari sini pasti jadi lebih fresh dan semangat lagi dong ini 🙂
seru banget sih kak, kemping dadakan, terus tempatnya juga oke banget kaya gitu. Jadi inget waktu kemping sama anak-anak kemarin deh
jadi kangen camping deeeh kita… enak ya tempatnya mbaaa dan Semarang oke banget nih nih mba. Aku terakhir ke sini tahun 2019 nih mba..
Suami saya juga suka melarang pakai sandal jepit kalau lagi jalan-jalan seperti ini. Katanya lebih aman pakai sepatu. Pernah kejadian saya menginjak pecahan botol. Ya untungnya memang pakai sepatu. Kangen deh camping begini.
Baca postingan ini imajinasi ku melanglang buana, ngebayangin segarnya Angin di sana, pemandangan yg indah dan hijau, lengkap dengan nikmatnya mi goreng telur hehehe. Mudah mudahan bisa camping di sana juga 🤩
5 tahun tinggal di Semarang (sebelum pindah Jakarta) baru tahu aku kalau ada Perantunan di Semarang. Mesti ke sini nih nanti klo pulkam, asyik banget kayaknya kemping di sana
Roda empat ga bisa naik sampai atas yaaa… tapi gapapa, masih ada ojek yang bisa mengantar naik. Boleh juga nih dicoba kapan-kapan nge-camp di sana sama anak-anak. Udah kangen hawa sejuk nih.
Aku belum pernah bener-bener camping di alam seperti ini.
Rasanya seseru itu ya.. Dan kalau gak jadi, juga bisa menginap di penginapan sekitar. Jadi praktis. Kebayang sih kalau menginap sama keluarga besar. Berasa gathering yang akan menjadi kenangan indah.
Ternyata di semarang banyak camping groundnya ya. Waktu itu aku pernah juga camping di daerah semarang yaitu mawar camp. Jadi pengen cobain semua lokasi camping di semarang deh.