Tanpa terasa waktu bergerak dengan cepat menembus batas waktu, menguak peristiwa demi peristiwa kehidupan. Tanpa sanksi dan tanpa barangkali, terkadang aku ingin menawar tapi kenyataan telah memberi harga pasti, secara pasti membuatku berproses menjadi dewasa.

Aku merenung, jari-jariku membeku, tanganku menggerakkan pikiran dan perasaan. Lalu terdengar lantunan yang tak asing kudengar, oh iyaa lagunya Kunto Aji ft Nadin Amizah judulnya Selaras, terlantun tepat di saat puluhan pertanyaan singgah di kepala.

Aku tergerak mencari jawaban

Aku berjalan mencari alasan

Langit yang membiru, hangat matahari

Berbisik padaku, tolong beri kami waktu

Ini tentang merawat kehidupan

Tepat!

Seperti gemuruh isi kepalaku saat ini.

Setelah melalui kejadian yang tak terduga, pasti pernah rasanya ingin mendapatkan jawaban atau kepastian atas apa yang terjadi, ada makna apa yaa dibalik ini, Allah ingin mengenalkan tentang apa yaa dibalik kejadian ini, yaa serupa dengan makna lirik lagu yang aku tulis tadi.

Mungkin sebab-sebab dari peristiwa yang pernah terjadi bermula dari aku yang mungkin melewati batas, batasku sebagai manusia.

Apakah seperti di lirik lagu Selaras yang “langit yang membiru, hangat mentari” sebagai petanda bahwa semua kita punya batasan, ada saat dimana langit yang membiru, hangat matahari timbul untuk menerangi semesta dan ada saat dimana langit redup menjadi gelap untuk memberi ruang pada malam. Agar kita sebagai manusia bisa membedakan hal-hal yang terang supaya kita saling mengenal dan melihat hal – hal gelap untuk direnungkan.

Dari batasan-batasan ini menunjukkan pada batasan diri untuk kembali kepada batas kuasa alam yang telah diatur.

Tetap harus bertawakkal dan yakin bahwa apa-apa yang telah dituliskan oleh Sang Pencipta selalu berujung dengan happy ending, bukan sebaliknya. 🙂

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *