Hari Ibu moment yang tepat untuk menonton film Tegar, BPJS Ketenagakerjaan Semarang dan Aksa Bumi Langit ajak Komunitas Sahabat Difabel, Blogger Gandjel Rel, teman-teman gojek, Shopee food, Grab, sejumlah pelaku UMKM dan mahasiswa dari berbagai kampus.
Film Tegar ini sebenarnya sudah pernah tayang di bioskop pada 24 November 2022 dan hanya bertahan beberapa saat di bioskop, sehingga banyak masyarakat yang masih ingin menontonnya. Nah, hal ini yang menjadikan alasan Aksa Bumi Langit bersama BPJS Ketenagakerjaan menaikkan kembali layar Tegar di bioskop beberapa kota dengan kuota yang terbatas.
Senang sekali diberi kesempatan untuk menonton film Tegar, terima kasih atas undangannya BPJS Ketenagakerjaan Semarang dan Blogger Ganjel Rel.

“Jujur saya menangis saat menontonnya, bagus sekali ceritanya mengena sampai relung hati. Baru kali ini melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi para disabilitas. Mereka memiliki keterbatasan fisik namun bukan berarti mereka lemah.
Disini dikisahkan bahwa Tegar merupakan anak berkebutuhan khusus yang tidak memiliki kedua tangan, dan salah satu kakinya tidak tumbuh sempurna dari lahir. Selama sepuluh tahun Tegar tidak dibolehkan sang Ibu untuk mengenal dunia luar, dan selama ini kesehariannya ditemani sang Kakek yang sering mengajarkan banyak hal karena sang Ibu enggan membersamai Tegar lantaran masih memendam kekecewaan dan lebih mementingkan karirnya.
Film yang diperankan Deddy Mizwar, She Ine Febriyanti, M. Adhiyat M. Aldifi Tegarjasa, Joanita Chatarine dan Anton Jc ini memberikan pesan kepada kita bahwa anak disabilitas tidak harus dikurung di rumah, melainkan punya hak untuk bermain, berpendidikan, meraih cita-cita dan hak yang sama dengan anak lainnya.
Saya mulai tahu banyak hal tentang kesulitan yang dihadapi anak difabel di bagian plot petualangan Tegar yang dimulai saat sang Ibu pergi keluar kota selama seminggu dan teh Isy (pengasuhnya) yang pulang kampung lantaran ibunya sakit. Dengan keterbatasannya dia belajar untuk membersihkan diri sendiri, saat itulah Tegar merasa ditinggalkan seorang diri dan tidak ada yang mempedulikannya. Dia kabur dari rumah dan melalui berbagai rintangan, untungnya dipertemukan dengan orang baik, Pak Akbar yang ternyata difabel persis memiliki keistimewaan seperti dirinya. Tegar pun mulai menceritakan apa yang telah dia alami selama ini, tentang keinginannya untuk bersekolah dan bermain seperti anak-anak lainnya. Pak Akbar pun membantunya untuk bersekolah dan memberinya kesempatan tinggal bersamanya.
Dari kisah Tegar ini membuat kita belajar bahwa setiap apa yang kita rasa sulit akan datang kemudahan. Kita perlu memperluas pandangan kita untuk memahami setiap hikmah dari apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita. Belajar untuk memahami kehidupan disabilitas, karena mereka memiliki cara hidup tersendiri jadi jangan anggap mereka lemah.

Akhir cerita tentang film Tegar, terima kasih telah membuat kita mewek bawang bareng-bareng di Bioskop XXI Transmart Majapahit Semarang. Ayo daftarkan sekolahmu, kampusmu, komunitasmu atau organisasimu untuk Gotong Royong nobar Tegar. Tentukan lokasi dan tanggal penayangan, Tulis nama sekolah/kampus/komunitas/organisasi, pilih kota dan bioskop tempat nobar dan siapkan logo. Kirim ke nomer whatsapp Kamal 0857 7409 7400.
